Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Ayam*, I want that tumbler

Otak ini selalu random memilih topik untuk ditulis, jadi jangan dipertanyakan motivasi tulisan saya kali ini :D (padahal dari judul obvious yak wakwaww) Jika black eye dianggap sebagai kopi sekopi-kopinya alias kopi banget, berarti kalau saya bilang saya ini peminum kopi tapi yang diminum kopi sachetan, piye? Eh tapi ga bangga juga sih jadi peminum kopi, itu kan judulnya pecandu kafein yaa?! Lepas dari nikotin, sekarang menemukan kafein.  Cuma membayangkan kopi saja bisa langsung merubah mood, kalau sehari belum ketemu jadi kangen ga ketulungan. Saya lama-lama jadi takut, apapun itu yang namanya “nyandu” efeknya ga bagus, apalagi ini kopi.  Kalau kecanduan sayur-sayuran sih ok aja lah.  Diluar manfaatnya baik atau tidak untuk tubuh, ini mungkin pikiran saya melayangnya kejauhan ya, saya jadi menyandarkan mood atau hidup kepada sesuatu yang sangat duniawi, walaupun hanya secangkir kopi. Please somebody tell me : it’s fine.. Buat saya kopi adalah minuman...

Lestarikan TRUST !

Saya termasuk orang yang pelupa tetapi untuk beberapa hal yang menyakitkan biasanya saya ingat. Pada suatu sore, waktu itu mungkin umur saya sekitar 7 tahun, setelah mandi dan dandan rapi saya berpikir bahwa saya akan diajak pergi oleh ibu saya tetapi begitu ibu saya masuk ke dalam mobil, pembantu ibu saya memegangi saya sehingga saya tidak bisa ikut. Rasanya? sedih, sakit, merasa ditipu. Terkadang kita mencari cara praktis karena ada keperluan, tetapi mengapa perasaan anak yang dikorbankan?  Mengapa orangtua tidak mau menerima resiko entah apapun itu atas waktu yang harus diluangkan untuk membujuk atau menjelaskan kepada anaknya bahwa kita harus pergi karena suatu tanggung jawab dan si anak tidak boleh ikut karena situasi di tempat itu tidak membuat anak nyaman atau bahkan memang dilarang seperti membesuk pasien di rumah sakit misalnya. Seperti kejadian pagi ini, tiba-tiba si bontot kekeuh nangis dan rewel mau ikut. Saya bisa saja pergi diam-diam, tapi nanti dia pasti kecew...