Langsung ke konten utama

YANA (You Are Not Alone)



Sebanyak-banyaknya saudara dan teman yang kita punya, pasti kadang kita merasa lelah dan merasa amat kesepian.  Dan entah ini bentuk denial atau justru kita masih punya banyak harapan, sekedar ingin meyakinkan diri sendiri, sesuai dengan nama saya YANA (You Are Not Alone) :D

So here we go....

Tears, please don't fall...it’s not that I don't like you but I'm not in the mood.
I just want to focus on this opportunity, even I have to do this on my own and start from zero.
God please open my eyes, I found these people that are not genetically related to me have helped me all the way, being supportive in every move I make.
I met new people who trust in me and sometimes it is hard to believe.
God please open my eyes to see what is really happening behind this.
I just want to believe that someone that ever introduce me to the theory of law of attraction is the one that can give me strength, his support and prayers.
God please open my eyes that he is still the one, let me feel it, even I don’t hear it, let me sense it, even I don’t see it, prove that I’m wrong and prove that I am not ALONE.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Haruskah saya bekerja lagi?

Merasa gagal menidurkan si bontot, biarlah dia bermain...dan permainannya menjilat kuas kemudian dia melukis diatas pot..ah sudahlah, bukan ini yang ingin saya bahas. Diskusi via WA hari ini dengan serorang sahabat membuat saya juga kembali bertanya, ada apa gerangan dengan pernikahan saat ini? Terutama mengenai tanggung jawab suami dan istri. Mengapa banyak sekali saya temui perempuan yang seolah tak memiliki pilihan sehingga harus terpaksa bekerja untuk menafkahi keluarga? Apakah suaminya terlalu cengeng? Apakah standar hidupnya tidak mau berubah? Apakah jangan-jangan sebetulnya si istri mencari-cari alasan seolah sulit untuk berhenti bekerja? Oh iya, bekerja yang saya maksud adalah keluar rumah untuk  mencari nafkah dari pagi hingga sore/malam dan meninggalkan pengasuhan anak kepada orang lain. Kadang kita merasa senang sekaligus bersalah disaat kita merasa sedang galau kemudian ada yang curhat dan kita merasa bersyukur dengan nasib kita yang serasa...

Ayam*, I want that tumbler

Otak ini selalu random memilih topik untuk ditulis, jadi jangan dipertanyakan motivasi tulisan saya kali ini :D (padahal dari judul obvious yak wakwaww) Jika black eye dianggap sebagai kopi sekopi-kopinya alias kopi banget, berarti kalau saya bilang saya ini peminum kopi tapi yang diminum kopi sachetan, piye? Eh tapi ga bangga juga sih jadi peminum kopi, itu kan judulnya pecandu kafein yaa?! Lepas dari nikotin, sekarang menemukan kafein.  Cuma membayangkan kopi saja bisa langsung merubah mood, kalau sehari belum ketemu jadi kangen ga ketulungan. Saya lama-lama jadi takut, apapun itu yang namanya “nyandu” efeknya ga bagus, apalagi ini kopi.  Kalau kecanduan sayur-sayuran sih ok aja lah.  Diluar manfaatnya baik atau tidak untuk tubuh, ini mungkin pikiran saya melayangnya kejauhan ya, saya jadi menyandarkan mood atau hidup kepada sesuatu yang sangat duniawi, walaupun hanya secangkir kopi. Please somebody tell me : it’s fine.. Buat saya kopi adalah minuman...

Hari Kebangkitan Menulis

Saya tau saya harus memulai lagi sejak dulu dulu untuk menulis. Persisnya, setelah kejadian pindah-memindah dokumen dari macbook ke pc, seluruh koleksi puisi saya: hilang!  Disitulah saya merasa sedih, terpuruk dan memusuhi "menulis". Ayam *, kamu tidak sabotase kan? Mengingat memang dalam puisi itu kata-katanya mendalam, tertulis berlatar belakang kisah nyata, diantaranya urusan cinta, cinta yang bersambut maupun yang tersumbat. Manusia punya cerita justru tidak boleh dilupa, jadikanlah itu bagian yang memang nyata ada, mau itu  baik atau buruk.  Kebanyakan manusia suka lari, pura-pura bego dan pura-pura lupa, entah untuk pencitraan atau belum mengenal dirinya sendiri. Mulut saya kadang memang ember dalam menuturkan fakta baik tentang saya maupun tentang Anda. Jikalau suatu ketika ada tulisan saya yang menyentuh atau menyinggung perasaan Anda, maafkan saya.   Walaupun saya jarang menyebut nama, namun biasanya mengena,   Dengan menulis s...