Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Sahabat Sejati

(sebuah kisah dari sudut pandang SAYA) Karena kita (baca: saya) adalah seorang ibu, karena kita adalah seorang istri dan kita adalah seorang anak, seringkali kita menahan airmata sebagai peringatan bahwa sekali dia jatuh maka derasnya akan melebihi air bah bendungan “jebol”, dan sekali dia jatuh maka dia tidak dapat melindungi orang-orang yang dicintainya. Sahabat sejati adalah pendamping setia yang seringkali membuat si airmata itu tidak perlu lagi jatuh, yang membuka luas emosi lain selain hanya itu-itu saja disaat kita sedang seorang diri. Manusia menangis sendiri, wajar.  Manusia tertawa sendiri? Gila! Sahabat sejati membuat kita tertawa tanpa kita disebut gila, bahkan kita menertawakan derita, kita menertawakan hal yang jika kita pikirkan sendiri, tidak akan selucu itu! Pernahkah kita merasa satu berkah berlimpah, entah itu kebahagiaan atas rizqi, atas anak, atas makanan lezat, atas prestasi gemilang, dan rasanya tidak lengkap jika kita tidak membagi berka...

Ayam*, I want that tumbler

Otak ini selalu random memilih topik untuk ditulis, jadi jangan dipertanyakan motivasi tulisan saya kali ini :D (padahal dari judul obvious yak wakwaww) Jika black eye dianggap sebagai kopi sekopi-kopinya alias kopi banget, berarti kalau saya bilang saya ini peminum kopi tapi yang diminum kopi sachetan, piye? Eh tapi ga bangga juga sih jadi peminum kopi, itu kan judulnya pecandu kafein yaa?! Lepas dari nikotin, sekarang menemukan kafein.  Cuma membayangkan kopi saja bisa langsung merubah mood, kalau sehari belum ketemu jadi kangen ga ketulungan. Saya lama-lama jadi takut, apapun itu yang namanya “nyandu” efeknya ga bagus, apalagi ini kopi.  Kalau kecanduan sayur-sayuran sih ok aja lah.  Diluar manfaatnya baik atau tidak untuk tubuh, ini mungkin pikiran saya melayangnya kejauhan ya, saya jadi menyandarkan mood atau hidup kepada sesuatu yang sangat duniawi, walaupun hanya secangkir kopi. Please somebody tell me : it’s fine.. Buat saya kopi adalah minuman...

Lestarikan TRUST !

Saya termasuk orang yang pelupa tetapi untuk beberapa hal yang menyakitkan biasanya saya ingat. Pada suatu sore, waktu itu mungkin umur saya sekitar 7 tahun, setelah mandi dan dandan rapi saya berpikir bahwa saya akan diajak pergi oleh ibu saya tetapi begitu ibu saya masuk ke dalam mobil, pembantu ibu saya memegangi saya sehingga saya tidak bisa ikut. Rasanya? sedih, sakit, merasa ditipu. Terkadang kita mencari cara praktis karena ada keperluan, tetapi mengapa perasaan anak yang dikorbankan?  Mengapa orangtua tidak mau menerima resiko entah apapun itu atas waktu yang harus diluangkan untuk membujuk atau menjelaskan kepada anaknya bahwa kita harus pergi karena suatu tanggung jawab dan si anak tidak boleh ikut karena situasi di tempat itu tidak membuat anak nyaman atau bahkan memang dilarang seperti membesuk pasien di rumah sakit misalnya. Seperti kejadian pagi ini, tiba-tiba si bontot kekeuh nangis dan rewel mau ikut. Saya bisa saja pergi diam-diam, tapi nanti dia pasti kecew...

Haruskah saya bekerja lagi?

Merasa gagal menidurkan si bontot, biarlah dia bermain...dan permainannya menjilat kuas kemudian dia melukis diatas pot..ah sudahlah, bukan ini yang ingin saya bahas. Diskusi via WA hari ini dengan serorang sahabat membuat saya juga kembali bertanya, ada apa gerangan dengan pernikahan saat ini? Terutama mengenai tanggung jawab suami dan istri. Mengapa banyak sekali saya temui perempuan yang seolah tak memiliki pilihan sehingga harus terpaksa bekerja untuk menafkahi keluarga? Apakah suaminya terlalu cengeng? Apakah standar hidupnya tidak mau berubah? Apakah jangan-jangan sebetulnya si istri mencari-cari alasan seolah sulit untuk berhenti bekerja? Oh iya, bekerja yang saya maksud adalah keluar rumah untuk  mencari nafkah dari pagi hingga sore/malam dan meninggalkan pengasuhan anak kepada orang lain. Kadang kita merasa senang sekaligus bersalah disaat kita merasa sedang galau kemudian ada yang curhat dan kita merasa bersyukur dengan nasib kita yang serasa...

Tentang Pilihan

Kebebasan adalah pilihan, karena yang mengekangmu bukan orang lain melainkan dirimu sendiri. Sedangkan kesepian adalah takdir, karena dia hinggap begitu saja walaupun dikelilingi keramaian. Tidak ada pesta yang tak usai, tidak ada badai yang tak berlalu. Kendati hidup memiliki siklusnya namun dia akan berhenti di satu titik misteri, Galilah hidupmu sedalam-dalamnya sebelum kuburmu digali. Life is all about choices.  Live life to the fullest! (teruntuk yang sedang bimbang memutuskan)

YANA (You Are Not Alone)

Sebanyak-banyaknya saudara dan teman yang kita punya, pasti kadang kita merasa lelah dan merasa amat kesepian.  Dan entah ini bentuk denial atau justru kita masih punya banyak harapan, sekedar ingin meyakinkan diri sendiri, sesuai dengan nama saya YANA ( You Are Not Alone ) :D So here we go.... Tears, please don't fall...it’s not that I don't like you but I'm not in the mood. I just want to focus on this opportunity, even I have to do this on my own and start from zero. God please open my eyes, I found these people that are not genetically related to me have helped me all the way, being supportive in every move I make. I met new people who trust in me and sometimes it is hard to believe. God please open my eyes to see what is really happening behind this. I just want to believe that someone that ever introduce me to the theory of law of attraction is the one that can give me strength, his support and prayers. God please open my eyes that he is still th...

Hari Kebangkitan Menulis

Saya tau saya harus memulai lagi sejak dulu dulu untuk menulis. Persisnya, setelah kejadian pindah-memindah dokumen dari macbook ke pc, seluruh koleksi puisi saya: hilang!  Disitulah saya merasa sedih, terpuruk dan memusuhi "menulis". Ayam *, kamu tidak sabotase kan? Mengingat memang dalam puisi itu kata-katanya mendalam, tertulis berlatar belakang kisah nyata, diantaranya urusan cinta, cinta yang bersambut maupun yang tersumbat. Manusia punya cerita justru tidak boleh dilupa, jadikanlah itu bagian yang memang nyata ada, mau itu  baik atau buruk.  Kebanyakan manusia suka lari, pura-pura bego dan pura-pura lupa, entah untuk pencitraan atau belum mengenal dirinya sendiri. Mulut saya kadang memang ember dalam menuturkan fakta baik tentang saya maupun tentang Anda. Jikalau suatu ketika ada tulisan saya yang menyentuh atau menyinggung perasaan Anda, maafkan saya.   Walaupun saya jarang menyebut nama, namun biasanya mengena,   Dengan menulis s...